Tren Gaya Hidup Sehat Modern
Tren Gaya Hidup Sehat Modern |
"Masyarakat sehat adalah aset penting, di sanalah sebuah bangsa menyandarkan harapannya untuk membangun masa depan yang lebih baik,"ujar Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dr. Lily S. Sulistyowati, MM, yang merupakan Ketua Dewan Juri Brand’s Health Awards (BHA) 2017 saat konferensi pers di Jakarta, beberapa waktu lalu.
“Lebih dari 50% penduduk Indonesia adalah usia produktif yang merupakan mesin penggerak ekonomi bangsa. Untuk memastikan produktivitas yang tinggi, masyarakat harus menjaga kesehatan dan terlibat aktif mewujudkan lingkungan sehat di sekitarnya. Namun, apa yang kita temui dewasa ini adalah meningkatnya prevalensi kejadian penyakit tidak menular (PTM) seperti stroke, jantung, dan kencing manis memiliki proposi lebih besar di pelayanan kesehatan, bahkan mulai diderita oleh masyarakat berusia cukup muda," tambah dr. Lily.
"Sudah saatnya kita mencermati gaya hidup yang kita terapkan agar situasi ini dapat diperbaiki dan mengubah upaya kuratif menjadi upaya preventif," sebutnya.
Sejak 2016 Pemerintah telah mencanangkan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat, dituangkan dalam INPRES No. 1 Tahun 2017. Menitikberatkan pada upaya kolektif untuk perilaku hidup sehat, meliputi kegiatan: melakukan aktifitas fisik, mengonsumsi sayur dan buah, tidak merokok, tidak mengonsumsi alkohol, memeriksa kesehatan secara rutin, membersihkan lingkungan, dan menggunakan jamban.
Di acara yang sama, dokter spesialis gizi klinik dan Ketua Departemen Ilmu Gizi FKUI dr. Fiastuti Witjaksono, M.S, SpGK yang merupakan anggota Dewan Juri BHA mengatakan bahwa, gaya hidup sangat menentukan penerapan pola makan seseorang.
"Sehat adalah sebuah pilihan, termasuk memilih gaya hidup yang akan kita jalani. Kebiasaan makan dengan gizi seimbang yang semula adalah pilihan, lama-kelamaan menjadi kebiasaan dan tanpa disadari menjadi gaya hidup," jelas dr. Fiastuti.
Bagi usia produktif, khususnya 18-35 tahun, kita harus waspada menjaga pola makan agar seimbang dengan energi yang dikeluarkan.
"Masyarakat di perkotaan dihadapkan pada gaya hidup super sibuk yang mengabaikan kecukupan asupan nutrisi. Karena tergesa-gesa mengejar jadwal kegiatan yang sangat padat, masyarakat terbiasa mengonsumsi makanan lemak tinggi bergizi rendah. Atau menerapkan metode diet tertentu tanpa pengawasan dokter. Hal ini sangat mengkhawatirkan karena mengabaikan keamanan untuk mendapatkan hasil yang instan," katanya.
Kesadaran masyarakat akan gaya hidup sehat perlu terus ditingkatkan. “Secara umum kesadaran masyarakat akan asupan gizi seimbang masih terbilang rendah. Sebagian masyarakat menerapkan gaya hidup sehat, tetapi tidak dibarengi pemahaman kesehatan yang tepat,” ujar dr. Fiastuti.
Hal itulah yang membuat BRAND’S Saripati Ayam kembali menggelar BRAND’S Health Awards (BHA). Penghargaan tersebut diberikan kepada sosok-sosok inspiratif yang telah menerapkan gaya hidup sehat.
Tahun ini adalah tahun ketiga penyelenggaraan sejak penghargaan ini disampaikan pertama kali tahun 2015. Tahun ini BHA mengusung tema 'Generasi Sehat Cerdas' yang menekankan pada nilai-nilai persistensi, inovasi, serta solusi kreatif dalam memilih sosok-sosok inspiratif untuk mendukung upaya gaya hidup sehat di Indonesia.
Penerima penghargaan yakni Melanie Putria sebagai penerima penghargaan Inspiring Gen Sehat Cerdas atas upayanya mempromosikan gaya hidup sehat dengan cara mempraktekannya dan membaginya di media sosial.
Selain itu, Komunitas Ayah ASI menerima penghargaan Influential Health Community atas semangatnya mendukung istri memberikan ASI eksklusif. Kecakapan komunitas ini dalam menjalin percakapan di sosial media telah membantu menempatkan pemberian ASI Eksklusif sebagai sebuah kebanggan orang tua dalam membesarkan anak-anak menjadi anak-anak yang sehat dan cerdas SEPUTARINFO
No comments: