Pakar: Dua Dampak Mematikan Dari Difteri

Pakar: Dua Dampak Mematikan Dari Difteri
Pakar: Dua Dampak Mematikan Dari Difteri
Info Kesehatan – Pakar kesehatan anak di Rumah Sakit Umum Pusat dr Kariadi Semarang Dokter Hapsari, Sp.A(K), menjelaskan setidaknya ada dua dampak mematikan dari penyakit difteri. SEPUTAR INFO

“Difteri disebabkan bakteri yang penularannya lewat saluran nafas. Jadi kumannya nempel di tonsil, amandel. Gejalanya demam yang tidak tinggi, lemah lesu, dan nyeri telan,” katanya di Semarang, Kamis (14/12).

Hal tersebut diungkapkannya di sela rapat koordinasi dengan dinas-dinas kesehatan kabupaten/kota dan stakeholder terkait mengenai difteri yang berlangsung di Kantor Dinas Kesehatan Jawa Tengah.

Lebih lanjut, kata dia, keberadaan kuman tersebut akan merusak amandel, sel-sel darah merah, hingga membentuk selaput yang semakin membesar yang bisa membikin pasien mengalami sesak nafas.

“Kalau selaput di tenggorokan sudah menempel amandel, menutup masuk ke dalam, harus dilakukan trakeostomi (pembedahan),” kata Ketua Divisi Infeksi Tropis Bagian Anak RSUP dr Kariadi Semarang itu.

Tak hanya itu, kata dia, toksin atau racun yang disebabkan kuman difteri juga bisa menyerang organ lain, seperti jantung, otot mulut, hingga ginjal sehingga dampaknya mematikan.

“Jadi, pertama yang mematikan difteri karena sumbatan yang bisa menyebabkan sesak nafas, kedua toksinnya. Kalau menyerang jantung bisa keringat dingin, otot mulut bisa tersedak,” katanya.

Untuk mengantisipasi penularan difteri, Hapsari mengingatkan perlunya mewaspadai “carrier”, yakni orang yang tidak menunjukkan gejala atau memiliki penyakit aktif, tetapi membawa dan menularkan. SEPUTAR INFO

No comments: